Viral Warung Makan Tenda Kaki Lima ala Korea di Bintaro, Ini Kisahnya

Di Bintaro, ada warung makan tenda kaki lima ala Korea yang jadi buruan. Antreannya mengular setiap hari hingga memakan waktu minimal 1 jam. Begini kisahnya!




Jakarta -

Foodies selalu mencari spot kuliner baru. Di Bintaro, ada warung makan tenda kaki lima ala

Menikmati makanan khas Korea Selatan di kafe atau restoran mungkin sudah biasa, tapi bagaimana dengan di tenda kaki lima? Konsep ini sebenarnya hal jamak di negara asalnya. Namanya pojangmacha dimana orang-orang datang bersantap pada sore atau malam hari setelah bekerja.

Pojangmacha hanya berupa tenda kaki lima sederhana. Di dalamnya terdapat kursi dan meja plastik untuk bersantap. Menu yang ditawarkan juga merupakan makanan khas kaki lima di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konsep pojangmacha coba dihadirkan oleh 4 anak muda pemilik Nolda Pocha. Bisnis kuliner di Gedung Putih, Bintaro Sektor 9 ini belakangan mencuri perhatian karena keunikannya.

Nolda Pocha jadi incaran para foodies penikmat makanan Korea. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Nolda Pocha menghadirkan warung tenda kaki lima, namun dibuat dalam versi lebih nyaman untuk pengunjung. "Sebenarnya dulu mau (buat) tenda kaki lima seperti yang di Korea Selatan asli, cuma alangkah baiknya kalau kita bikin lebih nyaman," beber salah satu pemilik Nolda Pocha, Anna Herrynah pada detikfood (8/9).

Ia dan 3 temannya yang lain membangun konsep Nolda Pocha hanya dalam 3-4 bulan saja. Berawal dari keinginan mengobati rasa kangen mereka akan suasana dan menu khas Korea Selatan.

"Kita membentuk Nolda Pocha ini, kita tuh lagi happening banget kan ya sama Korea, drakor, K-pop... Dan sejak Covid-19 kita jarang banget bisa ke luar. Untuk mengobati rasa kangen, kita coba ciptain Nolda Pocha," ujarnya.

Nama Nolda Pocha dipilih karena memiliki arti "tempat nongkrong" atau "tempat hangout". Warung tenda kaki lima ini buka mulai pukul 15.00 sampai 22.00.

Merunut sejarah berdirinya, Nolda Pocha ternyata baru buka 1 Agustus 2022 dan grand opening-nya pada 26 Agustus 2022. Meski terbilang baru, Nolda Pocha rupanya langsung mencuri perhatian para foodies.

Nolda Pocha hadirkan suasana pojangmacha ala Korea dengan tempat bersantap berupa tunda. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Selain karena keunikan konsepnya, diakui Anna kekuatan media sosial membuat Nolda Pocha viral. Mereka pun mengakui efeknya begitu cepat.

"Jadi kita juga nggak sadar sih, pergerakannya cepet banget. Satu minggu setelah soft opening itu, memang kekuatan media sosial jalan banget. Jadi ada salah satu food vlogger yang upload tentang kita, dari situ viewersnya banyak banget. Jadi penasaran, pada datang," ujar Anna.

Mereka penasaran dengan suasana bersantap di pojangmacha, terlebih ada menu unik yang ditawarkan Nolda Pocha. Pihaknya tidak menawarkan menu Korean BBQ yang mainstream, tetapi olahan seafood dan menu kaki lima khas Korea lain yang belum banyak ditawarkan.

Menu ini dikembangkan sendiri oleh tim Nolda Pocha. Kebetulan, salah satu pemiliknya punya latar belakang di dunia kuliner. "Salah satu pemilik kita sebenarnya ada bisnis kuliner juga. Idenya tuh tercipta dari dia. Kayaknya seru nih kalau kita bikin ala-ala tendaan

Salah satu menu andalan Nolda Pocha, nakji-bokkeum. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Salah satu menu andalannya, nakji-bokkeum yang merupakan tumis gurita berbumbu pedas ala

Semua menu ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 120.000. Pengunjung perlu masak sendiri di meja sehingga pengalaman pojangmacha-nya semakin terasa.

Ke Nolda Pocha juga tak lengkap tanpa mencoba soju 0% alkohol. Minuman ini lebih seperti air soda dengan perasa buah, namun disajikan dengan botol dan gelas mungil layaknya soju sungguhan. Hal inilah yang bikin banyak pengunjung penasaran.

Soju 0% alkohol, menu minuman favorit di Nolda Pocha. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

"Soju-nya itu 0% alkohol. Tidak ada alkohol. Bisa dikonsumsi semua kalangan. Lebih ke soda. Ada distributornya, langsung dari Bandung. Khusus untuk 0% alkohol. Mereka juga sudah punya sertifikasi itu. Salah satu daya tarik di sini. Gelasnya juga mirip soju beneran, cuma untuk experience saja," jelas Anna.

Kini antusiasme Nolda Pocha masih membludak. Anna mengatakan waktu tunggunya bisa 1 sampai 1,5 jam. Hal ini lantaran tempat makan mereka yang kapasitasnya masih kecil.

"Tempat kita masih kecil, cuma 9 meja. Rencananya kita akan buka cabang lagi di daerah Jakarta Selatan. Biar bisa menampung pengunjung dari daerah-daerah lain di Jakarta," pungkas Anna.



Simak Video "Bikin Laper: Ayam Sambel Meledak Ciputat, Pedasnya Bikin Nagih"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.