Selama ini banyak informasi yang salah tentang kelapa dan produk turunannya
Brilio.net - Selama ini banyak yang beranggapan santan tidak baik untuk kesehatan karena mengandung kolesterol. Namun menurut Dr Susianto, MKM, President of World Vegan Organization, anggapan itu hanyalah mitos. Hal ini ia ungkapkan di kanal YouTube “Ayu Show” milik Ayu Dyah Pasha dalam acara bertajuk Santan, antara Cinta dan Benci, belum lama ini.
“Karena setiap produk nabati tidak ada yang mengandung kolesterol, dan kolesterol hanya berasal dari hewani. Santan faktanya tidak mengandung kolesterol sama sekali, alias nol milligram. Santan justru aman dan menyehatkan. Karena santan memiliki kandungan asam laurat yang bisa digunakan tubuh sebagai sumber energi, dan manfaat lain seperti anti peradangan serta antimikroba,” jelas Susianto.
Sebagai informasi, asam laurat secara alami dapat ditemukan di dalam air susu ibu (ASI). Nah dalam acara tersebut Ayu juga bertanya tentang santan yang baik. Karena ada santan yang diparut dan diproduksi di pasar tradisional, ada juga santan kemasan siap pakai. Menurut Susianto harus tetap diperhatikan proses produksinya. Asalkan bisa menjaga mutu dan higienis sanitasi tentu santan akan tetap baik dan terjaga kemurniannya. “Jangan sampai memproduksi santan dengan alat seadanya, bahkan ada yang sudah berkarat, dan tidak memiliki standar yang baik atas campuran air, kebersihan, dan pengemasan,” lanjut Susianto.
Ia kemudian menjelaskan mengenai santan kemasan aseptic yang diproduksi dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) yang terjaga mutu dan higienis sanitasinya. Karena dijamin tidak terkontaminasi bakteri dan memiliki standarisasi produk yang baik. “Santan kemasan yang baik adalah yang tidak menggunakan pewarna buatan, pengawet buatan, ataupun perasa buatan.” pungkas Susianto.
Jadi selama ini banyak informasi yang salah tentang kelapa dan produk turunannya. Mulai sekarang bisa diluruskan. Karena Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil kelapa, dan memiliki banyak kuliner kelapa, namun masih ada masyarakat Indonesia yang memiliki pandangan yang salah tentang produk turunan kelapa.
(brl/red)
Tidak ada komentar: